KLATEN – Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, kembali membuat gebrakan dengan membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh warganya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Tahun ini, total THR yang dibagikan mencapai Rp 457,8 juta, dan menariknya, setiap warga, termasuk bayi yang baru lahir, turut menerima bonus tersebut.
Pembagian THR ini dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Maret 2025, di kantor Desa Wunut.
Warga tampak antusias mengantre dengan membawa kartu keluarga (KK) dan surat undangan sebagai syarat pengambilan.
Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistiya Setiawan, menjelaskan bahwa dana untuk THR ini berasal dari Pendapatan Asli Desa (PADes) yang diperoleh melalui pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park.
Objek wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wunut dan telah memberikan kontribusi signifikan bagi keuangan desa.
“Hari ini pembagian THR untuk 2.289 jiwa. Totalnya Rp 457.800.000,” ujar Iwan Sulistiya Setiawan, seperti dikutip dari detikNews pada Kamis (20/3/2025). Beliau menambahkan bahwa setiap warga mendapatkan Rp 200 ribu.
Salah seorang warga penerima THR, Laila (36), mengaku sangat senang dengan adanya pembagian THR ini. Ia mengatakan bahwa ketiga anaknya, termasuk bayi berusia satu tahun, juga mendapatkan THR.
“Anak saya tiga, ini yang masih bayi umur satu tahun juga dapat. Ya sudah KK dapat,” katanya kepada detikJateng pada Rabu (19/3/2025).
Keberhasilan Desa Wunut dalam membagikan THR kepada seluruh warganya ini menunjukkan potensi pengelolaan potensi desa yang baik.
Umbul Pelem Water Park, yang mulai dirintis pembangunannya pada tahun 2016 dengan dana desa dan dibuka pada tahun 2018, telah mampu menghasilkan omzet yang fantastis.
“Alhamdulillah dari modal kita Rp 2,4 miliar itu kita sudah dapat omzet hampir Rp 25 miliar,” ungkap Kades Iwan, seperti dilansir dari Kompas.com pada Rabu (19/3/2025).
Tradisi pembagian THR ini telah menjadi agenda rutin tahunan di Desa Wunut dan sangat dinantikan oleh masyarakat.
Inisiatif Pemdes Wunut ini patut diacungi jempol dan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan potensi lokal. ***