Sebuah kajian akademis dari E-Journal UNSRAT telah membahas pentingnya merancang pusat pemerintahan yang representatif, sebagai simbol identitas dan kemajuan provinsi baru.
Meskipun sempat terhambat oleh moratorium pemekaran daerah, angin segar kini berpihak pada Bolaang Mongondow Raya.
Masuknya BMR dalam daftar prioritas menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian serius pada aspirasi masyarakat.
Kini, mata seluruh masyarakat Bolaang Mongondow Raya tertuju pada langkah-langkah selanjutnya.
Penetapan ibu kota provinsi, pembagian aset dengan Sulawesi Utara, dan berbagai persiapan administratif lainnya menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Namun, dengan semangat “Motobatu Molintak Kon Totabuan” (bersatu kita teguh), harapan untuk menyaksikan Bolaang Mongondow Raya berdiri sebagai provinsi yang maju dan berdaulat semakin dekat.
Ini bukan lagi sekadar impian di siang bolong, tapi potensi nyata yang siap mewarnai peta Indonesia! ***