Isu pemekaran wilayah kembali mengguncang Jawa Timur, dengan Kabupaten Kediri menjadi sorotan utama.
Kabarnya, kabupaten yang terkenal dengan industri rokoknya ini sedang dalam wacana untuk memisahkan diri dan bergabung dengan provinsi baru yang diusulkan bernama Mataraman.
Langkah ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi.
Apa sebenarnya yang melatarbelakangi usulan ini, dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat serta peta politik di Jawa Timur?
Mari kita telaah lebih dalam.
Nama “Mataraman” sendiri bukanlah nama baru dalam sejarah Nusantara.
Kerajaan Mataram pernah menjadi kekuatan besar di Jawa, dan wilayah Kediri merupakan bagian penting dari peradaban tersebut.
Penggunaan nama Mataraman untuk provinsi baru ini kemungkinan besar didasari oleh keinginan untuk menghidupkan kembali identitas budaya dan sejarah yang kuat di kawasan selatan Jawa Timur.
Selain itu, ada pula versi yang menyebutkan nama Matraman merujuk pada toponimi di wilayah Jakarta Timur, namun dalam konteks usulan provinsi baru ini, kuat dugaan merujuk pada kejayaan historis Kerajaan Mataram.
Wacana pembentukan Provinsi Mataraman tidak hanya melibatkan Kabupaten Kediri.
Beberapa kabupaten dan kota lain di sekitarnya juga disebut-sebut akan turut bergabung, membentuk sebuah entitas administratif baru.
Berdasarkan pemberitaan yang beredar, wilayah-wilayah tersebut meliputi:
– Kabupaten Kediri (pusat wacana pemekaran)
– Kota Kediri (berpotensi menjadi ibu kota provinsi)
– Kabupaten Blitar
– Kota Blitar
– Kabupaten Nganjuk
