4. Perhatikan Label Makanan:
Selalu periksa label nutrisi pada produk makanan kemasan.
Hindari produk yang mencantumkan maltodekstrin atau gula tambahan (seperti sukrosa, fruktosa, sirup jagung tinggi fruktosa) sebagai salah satu bahan utama.
5. Masak di Rumah Lebih Sering:
Dengan memasak sendiri, Anda memiliki kontrol penuh terhadap bahan-bahan yang digunakan dan dapat mengurangi penggunaan karbohidrat olahan serta gula tambahan.
6. Berikan Camilan Sehat:
Daripada memberikan keripik atau biskuit manis, tawarkan camilan sehat seperti buah-buahan, yogurt tanpa gula, kacang-kacangan (untuk anak di atas usia 5 tahun dan tidak memiliki alergi), atau sayuran yang dipotong.
7. Kurangi Porsi Karbohidrat Olahan Secara Bertahap:
Jika anak Anda terbiasa mengonsumsi banyak karbohidrat olahan, lakukan perubahan secara bertahap agar mereka tidak kaget dan lebih mudah beradaptasi.
8. Penuhi Kebutuhan Protein dan Lemak Sehat:
Protein dan lemak sehat dapat membantu anak merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat berlebihan.
Sertakan sumber protein seperti telur, ikan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan, serta lemak sehat seperti alpukat dan minyak zaitun dalam makanan anak.
Dengan memahami jenis karbohidrat yang kurang baik dan menerapkan langkah-langkah untuk menguranginya, Anda dapat membantu menjaga kesehatan anak dan mencegah berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.
Ingatlah bahwa pola makan sehat adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak yang lebih baik. ***