4. Solok Selatan: Serambi Mekkah yang Tertatih.
Kabupaten Solok Selatan, yang dikenal dengan julukan “Serambi Mekkah” Sumatera Barat, juga tak luput dari tantangan kemiskinan.
Lebih dari 7% warganya masih berjuang di tahun 2021, dan meskipun ada penurunan, angka ini tetap menjadi perhatian menurut bappeda.agamkab.go.id.
5. Pasaman Barat: Potensi Alam Belum Berpihak.
Kabupaten Pasaman Barat, yang kaya akan sumber daya alam, juga harus mengakui bahwa sebagian besar warganya masih hidup di bawah garis kemiskinan, dengan angka lebih dari 7% di tahun 2021 dan belum menunjukkan perubahan signifikan di tahun 2022 menurut bappeda.agamkab.go.id.
6. Pasaman: Tanah yang Menantang Ekonomi Warga.
Kabupaten Pasaman juga memiliki catatan serupa, dengan tingkat kemiskinan yang hampir sama dengan Pasaman Barat di tahun 2021 dan masih menjadi isu penting di tahun 2022 menurut bappeda.agamkab.go.id.
7. Lima Puluh Kota: Bukan Hanya Lembah Harau yang Memukau.
Kabupaten Lima Puluh Kota, yang terkenal dengan Lembah Harau yang menakjubkan, juga dihadapkan pada persoalan kemiskinan yang mempengaruhi lebih dari 7% penduduknya di tahun 2021, dengan kondisi yang tak jauh berbeda di tahun 2022 menurut bappeda.agamkab.go.id.
8. Padang Pariaman: Ironi di Balik Kemegahan Harta Sang Bupati.
Nah, inilah sorotan utamanya.
Kabupaten Padang Pariaman, yang juga masuk dalam daftar 8 termiskin, dipimpin oleh seorang bupati bernama John Kenedy.
Sebuah fakta yang menggelitik, karena sang bupati tercatat memiliki kekayaan fantastis, mencapai Rp13,3 miliar lebih pada awal tahun 2025.
Bagaimana mungkin sebuah kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang signifikan dipimpin oleh seorang yang memiliki harta berlimpah?
Pertanyaan ini tentu menggelayuti benak banyak orang.
Apakah kekayaan pribadi seorang pemimpin berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyatnya?
Sayangnya, data menunjukkan bahwa jawabannya tidak selalu “ya”.
