Mengapa perusahaan sebesar Pos Indonesia, yang memiliki sejarah panjang dan kontribusi besar bagi negara, tega mengambil langkah yang begitu menyakitkan bagi para pensiunannya?
Para pensiunan, yang telah memberikan dedikasi terbaiknya selama bertahun-tahun, kini merasa diabaikan dan tidak dihargai.
“Kebijakan direksi PT Pos Indonesia yang memotong uang pensiunan sangat menyedihkan. Sebab jumlah yang mereka terima tidak banyak untuk ukuran saat ini,” ungkap salah seorang pensiunan di Mataram seperti yang dilansir oleh TribunLombok.com.
Sebelum menerima uang pensiun, ia memperkirakan pemotongan yang dialaminya mencapai Rp350 ribu.
Kini, harapan para pensiunan Pos Indonesia hanya satu: agar pihak direksi perusahaan mau membuka mata hati dan mempertimbangkan kembali kebijakan yang telah membuat mereka merasa “dikubur hidup-hidup”.
Mereka berharap ada solusi yang lebih adil dan manusiawi, yang tidak hanya memikirkan keuntungan perusahaan semata, tetapi juga menghargai jasa dan pengabdian para purnabakti yang telah menjadi bagian penting dari sejarah Pos Indonesia. ***