Desa Bungko memiliki sejarah yang cukup panjang, dimulai dari pembentukannya sebagai sebuah perdukuhan pada tahun 1911.
Kondisi geografis wilayah yang berbukit-bukit menjadi salah satu ciri khas awal desa ini.
Nama “Bungko” sendiri dalam bahasa Mongondow memiliki arti bukit, yang sangat sesuai dengan topografi wilayahnya.
Pembentukan awal Dukuh Bungko ini kemudian menarik minat penduduk dari perdukuhan atau wilayah sekitar untuk bergabung dan menetap.
Tercatat bahwa penduduk dari Dukuh Tabang, Dukuh Kopandakan, dan Dukuh Matali datang dan menambah jumlah penduduk di Bungko.
Fenomena ini menunjukkan adanya interaksi sosial dan potensi pertumbuhan wilayah sejak awal berdirinya.
Setelah mengalami perkembangan sebagai perdukuhan, Desa Bungko kemudian secara resmi dibentuk dengan pemimpin pertamanya yang disebut Sangadi, yaitu Babuyongki Makalalag.
Beliau memimpin desa ini dari tahun 1911 hingga 1914. Kepemimpinan beliau menjadi tonggak awal dalam struktur pemerintahan desa.
Berikut adalah daftar nama-nama yang pernah menjabat sebagai Sangadi (kepala desa) di Desa Bungko dari masa ke masa:
Secara administratif, luas wilayah Desa Bungko tercatat sekitar 7,25 km².
Pada tahun 2011, jumlah penduduk Desa Bungko tercatat sebanyak 1.506 jiwa.
Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk Desa Bungko adalah sekitar 1.718 jiwa dengan kepala desa saat ini adalah Aminulah Paputungan.
Momentum penting dalam sejarah Desa Bungko adalah peresmian pembentukan desa pada tahun 2011.
Sebagai penanda satu abad berdirinya, sebuah tugu dibangun di dekat lapangan sepak bola desa.
Dalam perkembangan terkini, Desa Bungko menunjukkan potensi di sektor pertanian.
Pada tanggal 1 Mei 2025, Wali Kota Kotamobagu bahkan menghadiri acara panen perdana nilam di desa ini, menandakan adanya upaya pengembangan komoditas unggulan berbasis masyarakat di Bungko.
Meskipun informasi mengenai detail kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bungko di masa lampau belum ditemukan secara spesifik dalam pencarian ini, sejarah pembentukan desa dari sebuah perdukuhan dan daftar kepemimpinan yang panjang memberikan gambaran tentang perkembangan komunitas ini dari waktu ke waktu.
Kehadiran tugu peringatan dan perkembangan sektor pertanian menunjukkan bahwa Desa Bungko terus berupaya untuk maju dan berkembang.