Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin merilis data mengenai kondisi ketenagakerjaan di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah informasi mengenai rata-rata gaji atau upah buruh berdasarkan tingkat pendidikan dan kelompok usia.
Data terbaru per Februari 2025 menunjukkan gambaran umum mengenai penghasilan yang diterima oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai rentang usia.
Meskipun secara umum rata-rata gaji lulusan SMA dan SMK masih berada di bawah angka Rp 3 juta per bulan pada Februari 2025, terdapat variasi yang signifikan berdasarkan kelompok usia pekerja.
Berdasarkan data BPS per Februari 2025, kelompok usia 15-19 tahun memiliki rata-rata gaji sebesar Rp 1,92 juta.
Kemudian, rata-rata gaji meningkat menjadi Rp 2,41 juta untuk kelompok usia 20-24 tahun, dan terus naik menjadi Rp 2,91 juta untuk usia 25-29 tahun.
Pada rentang usia 30-34 tahun, rata-rata gaji tercatat sebesar Rp 3,09 juta, meningkat menjadi Rp 3,37 juta untuk usia 35-39 tahun, dan menjadi Rp 3,39 juta untuk kelompok usia 40-44 tahun.
Kenaikan terus berlanjut pada usia 45-49 tahun dengan rata-rata gaji Rp 3,58 juta, dan sedikit meningkat lagi menjadi Rp 3,59 juta untuk usia 50-54 tahun.
Kelompok usia dengan rata-rata gaji tertinggi adalah 55-59 tahun, dengan angka mencapai Rp 3,60 juta.
Menariknya, terjadi penurunan rata-rata gaji menjadi Rp 2,44 juta untuk kelompok usia 60 tahun ke atas.
Dari data tersebut, terlihat bahwa terdapat tren peningkatan rata-rata gaji seiring dengan bertambahnya usia pekerja hingga mencapai kelompok usia 55-59 tahun.
Kelompok usia termuda memiliki rata-rata gaji terendah, yang kemungkinan disebabkan oleh pengalaman kerja yang minim dan jenis pekerjaan yang cenderung merupakan entry-level.
Rata-rata gaji cenderung meningkat signifikan pada kelompok usia 20-an dan mencapai puncaknya pada kelompok usia 55-59 tahun.
Hal ini mengindikasikan adanya akumulasi pengalaman dan potensi kenaikan jabatan atau tanggung jawab seiring dengan bertambahnya usia.
