Sembelihlah hewan dengan cara memotong tiga saluran utama di leher: saluran pernapasan (trakea), saluran makanan (esofagus), dan dua urat nadi utama (vena jugularis dan arteri carotis).
Lakukan penyembelihan dengan satu gerakan yang cepat dan tegas agar hewan tidak terlalu lama merasakan sakit.
Pastikan ketiga saluran tersebut terputus sempurna.
8. Memastikan Hewan Mati Sempurna:
Biarkan hewan hingga benar-benar mati dan tidak bergerak lagi sebelum dikuliti atau diproses lebih lanjut.
Jangan mematahkan leher hewan sebelum yakin ia telah mati.
B. Niat dalam Ibadah Qurban
Niat merupakan ruh dari setiap ibadah, termasuk ibadah qurban.
Niat yang benar akan menentukan keabsahan dan pahala dari ibadah yang kita lakukan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait niat dalam berqurban:
– Ikhlas karena Allah SWT:
Niat utama dalam berqurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT semata, mengharapkan ridha-Nya, dan menjalankan perintah-Nya.
Hindari niat riya’ (pamer) atau mengharapkan pujian dari manusia.
– Menghidupkan Sunnah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW:
Qurban adalah ibadah yang mencontoh keteladanan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai wujud kepatuhan kepada Allah.
Melaksanakan qurban juga merupakan sunnah dari Nabi Muhammad SAW yang selalu berkurban setiap tahunnya.
– Mensyukuri Nikmat Allah SWT:
Hewan qurban yang kita sembelih adalah sebagian dari rezeki yang telah Allah SWT berikan kepada kita.
Dengan berqurban, kita menunjukkan rasa syukur atas nikmat tersebut.
– Berbagi dengan Sesama:
Salah satu hikmah utama dari ibadah qurban adalah untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan saudara-saudara kita yang kurang mampu.
Daging qurban didistribusikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kaum Muslimin lainnya.
C. Setelah Penyembelihan
Setelah hewan qurban selesai disembelih dan dipastikan mati, langkah selanjutnya adalah:
1. Menguliti dan Memotong Daging: