Ibadah qurban merupakan salah satu syariat Islam yang sangat dianjurkan, terutama bagi umat Muslim yang mampu. Qurban, yang secara bahasa berarti “mendekatkan diri,” adalah bentuk ketaatan dan pengorbanan seorang hamba kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan ternak pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Agar ibadah qurban yang kita lakukan diterima dan mendapatkan ridha Allah SWT, penting untuk memahami tata cara penyembelihan hewan qurban yang benar sesuai syariat Islam serta meluruskan niat dalam melaksanakannya.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tata cara dan niat qurban hewan:
A. Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban yang Benar
Penyembelihan hewan qurban harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat agar hewan yang dikurbankan menjadi halal dan ibadah kita sah.
Berikut adalah langkah-langkah tata cara penyembelihan hewan qurban:
1. Persiapan Alat dan Tempat:
Pastikan alat sembelih, seperti pisau, benar-benar tajam.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik dalam segala hal. Jika kamu membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kamu menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang di antara kamu menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” (HR. Muslim).
Siapkan tempat penyembelihan yang bersih dan layak.
Hindari menyembelih di tempat yang kotor atau di depan hewan lain yang belum disembelih.
2. Memastikan Hewan Memenuhi Syarat Qurban:
Hewan yang akan dikurbankan harus sehat, tidak cacat (seperti buta, pincang parah, sakit parah, atau sangat kurus).
Usia hewan juga harus memenuhi ketentuan syariat (unta minimal 5 tahun, sapi dan kerbau minimal 2 tahun, kambing atau domba minimal 1 tahun atau sudah tanggal giginya bagi domba yang berusia sekitar 6 bulan).
3. Menghadapkan Hewan ke Arah Kiblat:
Sunnah hukumnya untuk menghadapkan hewan yang akan disembelih ke arah kiblat.
Hal ini sebagai bentuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
4. Merebahkan Hewan dengan Lembut:
