Kabar terbaru bagi para peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2024 Tahap 2.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) secara resmi mengumumkan penundaan pengumuman hasil seleksi yang sebelumnya dijadwalkan akan dirilis.
Jadwal Pengumuman Terbaru
Menurut pengumuman resmi dari BKN, pengumuman hasil seleksi PPPK Tahap 2 Tahun 2024 akan dilaksanakan pada rentang waktu 15 hingga 30 Juni 2025.
Jadwal ini mengalami perubahan dari perkiraan sebelumnya.
Penyebab Penundaan
Meskipun tidak ada pernyataan resmi yang mendetail mengenai alasan penundaan ini, beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya adalah:
- Proses Verifikasi dan Validasi Data: Proses verifikasi dan validasi hasil seleksi memerlukan waktu yang lebih panjang dari perkiraan awal untuk memastikan keakuratan data.
- Integrasi Nilai Seleksi: Pengolahan dan integrasi nilai dari berbagai tahapan seleksi juga membutuhkan waktu yang cermat.
- Penyesuaian Jadwal: Proses seleksi di beberapa titik mungkin baru selesai pada awal Mei, sehingga memerlukan penyesuaian jadwal pengumuman.
Dampak bagi Honorer
Penundaan ini tentu membawa dampak bagi para tenaga honorer yang telah mengikuti seleksi PPPK Tahap 2.
Meskipun demikian, diharapkan para peserta dapat bersabar dan terus memantau informasi resmi dari BKN melalui kanal-kanal informasi resmi mereka.
Jadwal Seleksi PPPK 2024 Tahap II Sebelumnya
Untuk memberikan gambaran, berikut adalah jadwal seleksi PPPK 2024 Tahap II sebelumnya:
- Pengumuman Daftar Peserta, Waktu, dan Tempat Seleksi Kompetensi: 9-21 April 2025
- Pelaksanaan Seleksi Kompetensi: 22 April-31 Mei 2025
- Pengolahan Nilai Seleksi Kompetensi: 27 April-15 Juni 2025
- Pengumuman Hasil Kelulusan: Semula dijadwalkan pada 16-25 Juni 2025, kini menjadi 15-30 Juni 2025.
Para peserta seleksi PPPK Tahap 2 Tahun 2024 diharapkan untuk tetap tenang dan terus memantau informasi resmi terkait pengumuman hasil kelulusan melalui situs web dan media sosial resmi BKN serta instansi terkait.
Hindari mempercayai informasi yang tidak valid atau berasal dari sumber yang tidak terpercaya. ***
