Kabar mengenai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia.
Banyak yang menantikan kesempatan untuk berkarir di instansi pemerintahan.
Lalu, bagaimana dengan CPNS 2025?
Apakah akan ada rekrutmen, dan jika ada, kapan perkiraan jadwal serta formasi apa saja yang mungkin dibuka?
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) telah memberikan sinyal positif mengenai adanya rekrutmen CPNS di tahun 2025.
Meskipun belum ada pengumuman resmi terkait tanggal pendaftaran, pemerintah menargetkan pengangkatan CPNS 2024 selesai paling lambat Juni 2025.
Proses penyelesaian seleksi CPNS 2024 menjadi prioritas utama sebelum penetapan formasi untuk tahun berikutnya.
Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, menegaskan bahwa belum ada pengumuman resmi pendaftaran CPNS 2025 karena proses pengangkatan CPNS 2024 masih berjalan.
Kepala Biro Data dan Informasi KemenPANRB, Mohammad Averrouce, menjelaskan bahwa evaluasi kebijakan saat ini akan menjadi dasar pembukaan formasi tahun 2025.
Jika masih terdapat kekosongan posisi dari seleksi sebelumnya, kemungkinan besar akan ada penambahan kuota di tahun berikutnya.
Bahkan, diperkirakan ada sekitar 300 hingga 400 ribu posisi yang belum terisi dari formasi CPNS sebelumnya, sehingga peluang di tahun 2025 diperkirakan akan lebih besar.
Mengenai jadwal pasti pendaftaran CPNS 2025, belum ada pengumuman resmi.
Namun, beberapa prediksi mengenai waktu pembukaan seleksi mulai bermunculan.
Mengingat proses pengangkatan CPNS 2024 ditargetkan selesai pada Juni 2025, ada perkiraan bahwa pendaftaran CPNS 2025 kemungkinan akan dibuka pada Juni atau Juli 2025.
Namun, perlu diingat bahwa ini hanyalah perkiraan dan jadwal resmi akan diumumkan oleh KemenPANRB melalui portal resmi.
Meskipun formasi resmi CPNS 2025 belum diumumkan, kita dapat melihat beberapa potensi formasi berdasarkan kebutuhan instansi pemerintah dan formasi yang populer pada rekrutmen sebelumnya:
1. Tenaga Kesehatan:
Profesi seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya kemungkinan besar akan tetap menjadi prioritas, terutama untuk pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
2. Tenaga Pendidikan: