Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025, pemerintah mengadopsi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSE) sebagai acuan utama dalam menentukan penerima bansos.
DTSE bertujuan untuk menyajikan data yang lebih valid dan akurat mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan dalam daftar penerima bansos antara lain:
- Perbaikan Data DTKS: Proses pemutakhiran data DTKS yang dilakukan secara berkala dapat menyebabkan perubahan status penerima. Keluarga yang kondisi ekonominya membaik atau sudah tidak memenuhi kriteria lagi kemungkinan tidak akan terdaftar sebagai penerima.
- Verifikasi dan Validasi: Pemerintah terus melakukan verifikasi dan validasi data penerima bansos untuk menghindari penyaluran ganda atau kepada pihak yang tidak berhak.
- Implementasi DTSE: Penggunaan DTSE sebagai basis data utama dapat menyebabkan perubahan dalam daftar penerima dibandingkan dengan data sebelumnya.
Untuk Program Keluarga Harapan (PKH), penyaluran bantuan tahun 2025 dibagi menjadi empat tahap.
Saat ini, kita memasuki Tahap 2 yang meliputi bulan April, Mei, dan Juni.
Masyarakat yang terdaftar sebagai penerima PKH pada tahap ini akan menerima bantuan sesuai dengan kategori dan ketentuan yang berlaku.
Begitu pula dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), penyalurannya juga dilakukan secara bertahap.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari Kemensos melalui situs web dan aplikasi Cek Bansos.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai penghapusan penerima bansos lama secara keseluruhan, perubahan data penerima adalah hal yang wajar dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran program bantuan sosial.
Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada informasi resmi dari Kementerian Sosial melalui situs web cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi Cek Bansos untuk mengetahui status penerimaan bansos terbaru. ***
