Berita
Beranda / Berita / Prabowo Bakal “Launching” GovTech, Aplikasi yang Bikin Hemat Anggaran Rp 100 Triliun

Prabowo Bakal “Launching” GovTech, Aplikasi yang Bikin Hemat Anggaran Rp 100 Triliun

Potret prabowo gibran gelar sidang kabinet perdana 2 169

Jakarta, 20 Maret 2025 – Kabar baik datang dari pemerintah terkait upaya efisiensi anggaran negara. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan meluncurkan program Government Technology (GovTech) pada tanggal 17 Agustus 2025 mendatang. Inisiatif ini diharapkan dapat mengintegrasikan seluruh aplikasi dan sistem yang ada di berbagai kementerian dan lembaga negara ke dalam satu platform terpadu. Dengan langkah ini, pemerintah optimis dapat melakukan penghematan anggaran yang signifikan, mencapai angka fantastis hingga Rp 100 triliun.

Keterangan mengenai rencana peluncuran GovTech ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, di Kantor Presiden Jakarta pada hari Rabu (19/3/2025). Menurut Luhut, program GovTech ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo yang ingin menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan transparan melalui pemanfaatan teknologi.

“Presiden 17 Agustus (mendatang) ingin meresmikan atau launching nanti program government technology yang akan nanti menyatukan semua apps yang ada di kementerian/lembaga, sehingga dengan demikian akan terjadi efisiensi dan juga pengurangan korupsi,” ujar Luhut kepada awak media.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa dengan terintegrasinya seluruh sistem, potensi terjadinya duplikasi anggaran dan inefisiensi birokrasi dapat diminimalisir secara signifikan. Perhitungan awal menunjukkan bahwa penghematan yang dapat dicapai melalui GovTech ini bisa mencapai sekitar Rp 100 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Implementasi sistem ini akan dilakukan secara bertahap untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitasnya.

Salah satu terobosan penting dalam program GovTech ini adalah kewajiban bagi setiap keluarga di Indonesia untuk memiliki rekening bank. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) menjadi lebih tepat sasaran dan efisien. Dengan adanya rekening bank, proses distribusi bansos dapat dilakukan secara langsung dan transparan, mengurangi risiko penyimpangan atau keterlambatan.

Setelah PPPK Penuh Waktu, Giliran Honorer Paruh Waktu Isi DRH? Ini Bocoran Jadwalnya

“Januari kita akan mulai ngetes mengenai GovTech ini sehingga targeted bisa dicapai, dan ini kita kira-kira sudah menghitung bisa berapa besar yang kita hemat, mungkin hampir Rp 100 triliun,” ungkap Luhut.

Rencana peluncuran GovTech ini disambut baik oleh berbagai pihak. Para ahli teknologi dan kebijakan publik menilai bahwa langkah ini merupakan terobosan yang sangat dibutuhkan untuk modernisasi tata kelola pemerintahan di Indonesia. Dengan sistem yang terintegrasi, diharapkan pelayanan publik akan menjadi lebih cepat, mudah, dan akuntabel. Selain itu, transparansi dalam penggunaan anggaran negara juga akan meningkat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Meskipun demikian, tantangan dalam mengimplementasikan GovTech ini tentu ada. Proses integrasi berbagai sistem yang sudah ada di masing-masing kementerian dan lembaga memerlukan perencanaan yang matang dan koordinasi yang kuat antar instansi. Selain itu, aspek keamanan siber juga menjadi perhatian penting untuk memastikan data dan informasi pemerintah terlindungi dari ancaman kejahatan digital.

Pemerintah sendiri menyatakan komitmennya untuk memastikan kelancaran implementasi GovTech ini. Berbagai persiapan, termasuk uji coba sistem, akan dilakukan secara intensif menjelang peluncuran resmi pada bulan Agustus mendatang. Diharapkan, dengan adanya GovTech, Indonesia dapat memiliki sistem pemerintahan berbasis digital yang modern, efisien, dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat.

Nilai PPPK Tahap 2 Sama? Ini Cara Menentukan Peringkat Berdasarkan Aturan Terbaru