JAKARTA – Ratusan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/SEMBAKO yang baru menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kini resah karena kartu ATM mereka masih kosong tanpa saldo.
Kementerian Sosial (Kemensos) pun memberikan penjelasan lengkap mengenai proses yang harus dilewati hingga dana bantuan benar-benar cair ke rekening penerima.
Proses Panjang Menuju Saldo Terisi
Berdasarkan informasi resmi dari Kemensos, saldo KKS yang masih kosong bukan berarti bantuan dibatalkan.
Kondisi ini merupakan hal yang wajar karena ada tiga tahapan penting yang harus dilewati sebelum dana benar-benar masuk ke rekening KPM.
“Pertama, Aktivasi Kolektif KKS. Kartu yang baru dibagikan harus diaktifkan secara kolektif oleh bank penyalur yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bekerja sama dengan Kemensos,” jelas Khairunnisa RB dalam laporannya di Radar Bogor, Minggu (28/9/2025).
Bank Himbara yang terlibat dalam penyaluran bansos ini antara lain Bank BRI, BNI, Mandiri, dan BSI.
Proses aktivasi kolektif ini memerlukan koordinasi yang cukup rumit antara Kemensos dengan perbankan.
“Kedua, SP2D Susulan. Setelah pencairan reguler selesai, Kemensos akan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) khusus untuk penerima baru atau yang tertunda. Ketiga, Proses Top Up Bank Penyalur. Setelah SP2D terbit, dana baru ditransfer ke rekening KKS KPM dalam waktu 1-3 hari kerja,” tambah laporan tersebut.
Kerjasama Kemensos-Himbara untuk Percepatan Pencairan
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mempercepat proses pembukaan rekening kolektif bekerja sama dengan Himbara.
Menurutnya, proses ini sebelumnya memerlukan waktu yang cukup panjang.
“Salah satu masalah adalah bahwa ketika buka rekening kolektif ini dilakukan, Himbara atau perbankan memerlukan waktu yang lumayan cukup panjang, mulai dari data yang kami kirimkan, kemudian dibersihkan, dan yang memenuhi syarat diteruskan, sedangkan yang belum memenuhi syarat dikembalikan dan seterusnya. Itu memerlukan waktu antara dua sampai tiga bulan,” papar Gus Ipul dalam keterangan resminya, seperti dilansir Jambidaily.com, Agustus 2025.
Untuk mengatasi kendala ini, Kemensos telah berdiskusi dan mencari jalan keluar bersama Himbara agar pembukaan buku rekening kolektif tersebut bisa lebih dipercepat.
“Alhamdulillah setelah melakukan diskusi, kami menemukan solusi yang bisa mempercepat pembukaan rekening kolektif, nanti dilanjutkan dengan pembagian kartu kepada penerima manfaat di rumah masing-masing,” ujarnya.