Berita
Beranda / Berita / “Gak Suka Omon-Omon”: Strategi Komunikasi Prabowo Dongkrak Popularitas?

“Gak Suka Omon-Omon”: Strategi Komunikasi Prabowo Dongkrak Popularitas?

Hq720

JAKARTA – Calon presiden nomor urut 2 pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto, sempat melontarkan pernyataan bahwa dirinya tidak suka dengan “omon-omon” atau perkataan yang tidak berbobot. Pernyataan ini terungkap dalam berbagai kesempatan kampanyenya dan tampaknya justru berkontribusi pada popularitasnya di kalangan masyarakat Indonesia.

Pada Januari 2024, saat melakukan safari kampanye di Pontianak, Kalimantan Barat, Prabowo menyampaikan bahwa rakyat tidak suka dengan pemimpin yang berbicara bertele-tele dan terus menerus “omon-omon”. Hal ini menunjukkan fokus Prabowo pada penyampaian gagasan yang konkret dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Senada dengan hal tersebut, dalam acara konsolidasi relawan di Batam pada Januari 2024, Prabowo juga menyinggung adanya pihak-pihak yang hanya memberikan “omon-omon kosong”. Meskipun tidak menyebutkan nama secara spesifik, Prabowo menekankan bahwa masyarakat dapat menilai sendiri siapa pemimpin yang benar-benar bekerja dan siapa yang hanya berbicara tanpa tindakan nyata.

Pernyataan-pernyataan Prabowo ini sejalan dengan hasil survei yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam popularitasnya. Lembaga survei LSI Denny JA pada Oktober 2024 mencatat tingkat kesukaan publik terhadap Prabowo mencapai 90,5 persen, meningkat dari 83,5 persen pada Januari 2024. Bahkan, popularitas Prabowo sangat tinggi di kalangan generasi Z, mencapai 92,7 persen.

Pemerhati politik juga menyoroti bahwa program makan siang gratis yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto menjadi salah satu faktor popularitasnya dengan tingkat kesukaan publik mencapai 74,9 persen.

Resmi! BKN Ungkap Data Optimalisasi PPPK 2024, Honorer Non-Database Siap-Siap!

Meskipun kerap menyampaikan pernyataan yang tegas dan lugas, Prabowo juga menunjukkan keterbukaan kepada media. Pada Selasa, 8 April 2025, Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima wawancara dari tujuh jurnalis senior di kediamannya di Hambalang. Dalam wawancara tersebut, berbagai isu dibahas, mulai dari penolakan pengesahan RUU TNI hingga kebijakan ekonomi seperti penerapan tarif impor resiprokal. ***